Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pesan Dibalik Penyakit.

Assalamualaikum para pembaca sekalian, kali ini, saya kembali setelah sekian lama tidak aktif dalam hal 'blogging'..Langsung saja kita bahas tentang judul kali ini..

Pembaca sekalian, kita semua pasti pernah merasakan 'sakit', entah itu sakit jasmani, maupun rohani.Tapi, sadarkah kita, bahwa penyakit yang kita terima mempunyai nama lain dimata orang 'tertentu'? ya, di sudut pandang orang orang awam, penyakit tetaplah penyakit, ialah sesuatu yang harus segera disembuhkan.Tapi, di mata orang yang beriman, penyakit adalah 'peringatan' dari-Nya, karena perbuatan, atau hal yang ia lakukan mungkin ada yang salah.Atau, itu sebagai sebuah 'cobaan' dari-Nya, untuk melihat seberapa kuat iman seseorang tersebut.

Saya mempunyai sedikit cerita, alkisah, hiduplah 2 orang tetangga yang sama sama kaya, saya beri nama, Ahmad, dan Fulan.Suatu hari, keduanya menderita penyakit yang sama sama parah, si Ahmad menderita penyakit kangker, dan si Fulan menderita penyakit Stroke. Si Fulan mencari obat kemana mana, aka tetapi ia tidak menemukan nya, begitu pula si Ahmad, ia mencari obat dan dokter yang bisa menyembuhkan dirinya. Namun, apa daya, tidak ada salah satu dokter pun yang bisa menyembuhkan penyakit mereka. Sampai suatu hari, mereka berdua di vonis oleh salah satu dokter, bahwa presentase kehidupan mereka hanyalah 2 bulan lagi. Si Fulan terkejut, ia segera mendesak si dokter, untuk menyembuhkan dirinya. Namun, si Ahmad malah mengucapkan terima kasih pada si dokter, dan segera meninggalkan ruangan si dokter tersebut tanpa ada beban. Fulan yang melihat kejadian itu sangatlah terkejut, mengapa si Ahmad tidak khawatir akan kesehatan tubuhnya. Akhirnya, selang 3 minggu, kondisi Fulan semakin parah.Ia lumpuh total, Naudzubillah, begitu pula si Ahmad. Di saat yang bersamaan, mereka berdua dilarikan ke rumah sakit, kebetulan tempat tidur mereka bersebelahan. Raut muka mereka sangatlah berbeda disaat kondisi yang sama. Fulan, dengan perasaan harap harap cemas akan kesembuhan nya sambil terkadang meneteskan air mata, melihat Ahmad yang tengah menyibukkan diri dengan dzikir. Di tanya si Ahmad oleh Fulan, "Kawan, mengapa kau begitu santai menghadapi kondisimu yang seperti ini? mengingat kematian semakin dekat dengan kita?", Ahmad tidak langsung menjawab, ia tetap menyelesaikan dzikir nya terlebih dahulu, lalu, selang beberapa menit, Ahmad pun menjawab, "Maaf kawan, sesungguhnya diriku tengah dalam kondisi yang sama dengan yang engkau rasakan, aku juga takut mati, tapi, kematian pasti datang kawan ku,sesungguhnya aku tidaklah seperti yang kau lihat saat ini, aku tidak sedang bersantai, akan tetapi, aku sedang sibuk menyiapkan bekal yang cukup untuk 'perjalanan' ku kelak, saat aku dipanggil oleh sang Pencipta.", melihat hal itu, Fulan pun tersadar, bahwa, ia hanya mementingkan kehidupan dunianya saja, tanpa melihat kehidupan di alam yang sesungguhnya kelak. Setelah mereka berdialog, suasanya hening, dan Fulan pun bertanya kembali, "Tapi, kata dokter kita kan masih punya harapan hidup 2 minggu lagi, jadi, seharusnya kau sembuhka dulu penyakitmu, lalu kau kembali menyiapkan bekal untuk Tuhan mu..", tapi, Ahmad tidak menjawab, matanya terpejam, sambil mengeluarkan suara lirih berupa kalimat Syahadat. Ternyata, perkataan dokter itu salah, Ahmad terlebih dahulu menghembuskan nafas terakhirnya.



Oke, sudah capek membacanya? haha..langsung saja biar gak capek, makna yang bisa kita ambil adalah, sebesar apapun sakit yang kita terima, janganlah kita terpaku untuk mencari obat dunia saja, tapi, dibalik itu semua, kita harus mencari 'harta' untuk persiapan kita di Akhirat kelak..Jadi, tetap imbangi kepentingan dunia dengan kebutuhan di akhirat kelak, sekira nya itu posting pertama saya pada bulan Desember, kurang lebih nya mohon maaf, Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: